Minggu, 20 Agustus 2017

KONSERVASI EKSITU PARASHOREA MALAANONAN DI KHDTK SAMBOJA, KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA


M. Fajri

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Ekosistem Hutan Dipterokarpa
Jl. A.W. Syahranie No.68 Sempaja, Samarinda; Telp.(0541) 206364,  Fax. (0541) 742298

SEMINAR NASIONAL SILVIKULTUR KE IV, Balikpapan, 19-20 Juli 2017 
ISBN : 978-602-61183-1-8 
 
ABSTRAK
P. malaanonan dikenal juga dengan kayu Pendan atau meranti putih. Jenis ini adalah penghasil utama kayu meranti putih di Borneo bagian utara. Jenis ini  berdasarkan status dari IUCN (International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources) sudah masuk dalam critically endangered. Melihat status P.malaanonan yang sudah dalam status critically endangered maka tujuan dari penelitian ini adalah  untuk menyelamatkan jenis ini salah satunya melalui kegiatan konservasi eksitu. Prosedur kegiatan penelitian yaitu membuat plot konservasi ek-situ jenis P. malaanonan berukuran 100 m x 100 m (1 ha). Dari plot tersebut dibuat jalur tanaman sebanyak 20 jalur tanam. Setiap tanaman memiliki jarak 5m x 5m dengan jumlah tanaman sebanyak 400 tanaman/hektar. Arah tanam dari timur ke barat. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian yaitu di buat plot konservasi eksitu di KHDTK Samboja, Kabupaten Paser Penajam Utara Kaltim dengan ukuran plot seluas 100 m x 100 m. kondisi wilayah plot konservasi sudah mendekati kondis habitat P. malaanonan di hutan alam yaitu adanya hutan dengan di lalui oleh sungai kecil. iklim mikro yaitu kondisi suhu lingkungan dan tanah yang sedang, intensitas cahaya yang rendah dan kelembaban yang cukup tinggi. Kondisi tanahnya kurang subur.hasil pengukuran awal anakan P. malaanonan untuk tinggi terkecil 21 cm, terbesar 92 cm dengan rata-rata tinggi 54,72, untuk diameter anakan, terkecil 2,27 mm, terbesar 7,18, dengan rata-rata diameter 4,6 mm, untuk daun pada anakan, terbanyak jumlah daun 9 helai dan paling sedikit 1 helai daun dengan rata-rata 4 helai daun. Kesimpulan : 1. Penyiapan bibit jenis P. malanonan di persemaian harus dilakukan secara baik dan mengikuti aturan-aturan standar di persemaian sehingga bibit yang akan di tanam di lapangan siap untuk ditanam; 2. Pembuatan plot konservasi eksitu harus menyerupai kondisi alami dari habitat P. malaanonan sehingga untuk mendukung kemampuan hidup dari jenis ini di luar habitat alaminya.
Kata Kunci : Parashorea malaanonan, Konservasi Eksitu

Tema Terbaru

 Model Kampung Iklim Plus di Provinsi Kalimantan Timur  Berdasarkan Karakteristik Hutan Dan Lahan Penulis: M. Fajri Ady Iskandar Rina Wahyu ...

postingan populer