Kamis, 28 Januari 2021

 Model Kampung Iklim Plus di Provinsi Kalimantan Timur  Berdasarkan Karakteristik Hutan Dan Lahan

Penulis:
M. Fajri
Ady Iskandar
Rina Wahyu Cahyani
Lydia Suastati

PT Penerbit IPB Press
Anggota IKAPI
Jalan Taman Kencana No. 3, Bogor 16128
Telp. 0251 - 8355 158 E-mail: penerbit.ipbpress@gmail.com
www.ipbpress.com
ISBN: 978-623-256-225-7




Rabu, 27 Januari 2021

Menjadi narasumber Konsultasi Publik Klasterisasi Usaha Kehutanan Berkelanjutan

Penyelenggara : BPHP IX Kalimantan Selatan

Waktu : 6 Oktober 2020 



 

RENCANA PENGELOLAAN JANGKA PANJANG KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS KEBUN RAYA SAMPIT, KABUPATEN KOTAWARINGINTIMUR, KALIMANTAN TENGAH

By

TIM RPJP Balai Besar Litbang Ekosistem hutan Dipterokarpa


 

Senin, 01 Juni 2020

TEKNIK REHABILITASI LAHAN PASCA TAMBANG GALIAN GOLONGAN C DI KHDTK LABANAN KABUPATEN BERAU

TEKNIK REHABILITASI LAHAN PASCA TAMBANG GALIAN GOLONGAN C
DI KHDTK LABANAN KABUPATEN BERAU
dalam Buku Bunga Rampai
PENGELOLAAN LINGKUNGAN KEHATI UNTUK PEMANFAATAN BERKELANJUTAN

Muhammad Fajri
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Ekosistem Hutan Dipterokarpa, Jl. A.W. Syahranie No.68 Sempaja, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia Telp. (0541) 206364, Fax. (0541) 742298


Abstrak

KOMPOSISI JENIS VEGETASI LAHAN PASCA TAMBANG GALIAN C DI KHDTK LABANAN, KABUPATEN BERAU

KOMPOSISI JENIS VEGETASI LAHAN PASCA TAMBANG GALIAN C DI
KHDTK LABANAN, KABUPATEN BERAU
(Vegetation Species Composition of Post-Mining Land Of C Excavation In KHDTK
Labanan, Berau District)

M. Fajri1* dan/and R. Garsetiasih2
 
1Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Ekosistem Hutan Dipterokarpa, Jl. A.W. Syahranie No.68 Sempaja,
Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia Telp. (0541) 206364, Fax. (0541) 742298
2Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan, Jl. Gunung Batu No. 5 Bogor, Jawa Barat, Indonesia Tlp. (0251)
8633234; Fax (0251) 8638111


ABSTRACT
Post-mining land usually impaired after the end of mining completions, so required rehabilitation works. To do rehabilitation, the initial vegetation data is needed. This study aims to obtain data and information on naturally occurring vegetation, diversity level, and habitat conditions in plots of rehabilitation of post-mining land of excavated material of class C. The research was conducted in KHDTK Labanan, Berau District, East Kalimantan Province. Vegetation data collection was carried out at the level of trees, poles, saplings,and seedlings. Vegetation analysis was used to calculate the Important Value Index (IVI), the Shannon-Wiener Index were used to calculate diversity index, microclimate conditions were analyzed quantitatively descriptively, land topography conditions were illustrated using ArcView 10.2 software. The results showed the highest IVI of seedlings, sapling, pole,
and tree were Leea guineensis G. Don (36.65%), Piper aduncum (86.23%), Piper aduncum (90.09%), and Ficus sp (148.29%) respectively. The completed vegetation structure from seedling up to tree level with a middle diversity index of the pioneer species bring a positive impact for better microclimate conditions and improves soil quality and productivity at post-mining land of class C.
Keywords: Vegetation, species composition, post-mining land

ABSTRAK
Lahan pasca tambang biasanya mengalami kerusakan setelah berakhir kegiatan penambangan, sehingga dibutuhkan upaya rehabilitasi. Dalam upaya rehabilitasi dibutuhkan data vegetasi awal. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi mengenai vegetasi yang tumbuh secara alami, tingkat keragaman dan kondisi habitat pada lahan pasca tambang bahan galian C. Penelitian dilakukan di KHDTK Labanan Kabupaten Berau, Kaltim. Pengambilan data vegetasi dilakukan pada tingkat pohon, tiang, pancang, dan semai. Analisis vegetasi menggunakan Indeks Nilai Penting (INP), keragaman menggunakan Indeks Shannon-Wiener, kondisi iklim mikro dianalisis secara deskriptif kuantitatif, kondisi topografi lahan menggunakan software ArcView 10.2. Hasil penelitian menunjukkan tingkat INP tertinggi semai yaitu jenis Leea guineensis G. Don (36,65%), tingkat pancang Piper aduncum (86,23%), tingkat tiang Piper aduncum (90,09%), tingkat pohon Ficus sp (148,29%). Struktur vegetasi jenis pionir yang lengkap dari tingkat semai sampai dengan pohon dengan keragaman yang sedang memberi dampak positif bagi kondisi iklim mikro menjadi lebih baik dan meningkatkan kualitas dan produktifitas tanah pada lahan pasca tambang galian C.
Kata kunci: Vegetasi, komposisijenis, lahan pasca tambang




Tema Terbaru

 Model Kampung Iklim Plus di Provinsi Kalimantan Timur  Berdasarkan Karakteristik Hutan Dan Lahan Penulis: M. Fajri Ady Iskandar Rina Wahyu ...

postingan populer